Inspirasi untuk kehidupan

Hidup tidak selalu mudah. Kadang kita tersandung dan jatuh. Halangan dan cobaan senantiasa ada dalam kehidupan. Tapi semua hambatan itu tak harus dianggap sebagai rasa sakit semata, tapi juga proses pembelajaran yang bernilai tinggi. Blog ini merupakan curahan pikiran saya tentang hidup, karir, bisnis, dan apapun yang lazim terjadi dalam kehidupan seorang manusia, entah dia seorang entrepreneur, karyawan, Ibu Rumah tangga atau siapapun.

Saturday, September 15, 2007

Seandainya Saya Memiliki Lebih Banyak Waktu....


Ada beberapa komentar standar yang biasa dilontarkan orang bila membicarakan waktu, seperti :" Saya tidak mempunyai waktu..", "Saya sulit mengatur waktu", dan "Seandainya saya mempunyai lebih banyak waktu". Singkatnya, banyak orang berharap diberikan waktu lebih banyak agar dapat melakukan banyak hal. Para orang tua ingin meluangkan lebih banyak waktu untuk anak-anaknya. Karyawan memohon agar tenggat waktu penyelesaian tugas mereka diperpanjang. Para pengusaha berharap agar para pelanggan mereka memahami lamanya waktu produksi dan pengiriman barang. Semua orang mendambakan waktu yang lebih banyak. Sayangnya,waktu tidak dapat diajak berkompromi. Waktu akan terus berdetak teratur tanpa menunggu siapapun. Time waits for nobody! Siapa yang tidak pandai mengelola waktu akan mengalami banyak hambatan dalam mencapai cita-citanya. Denis Waitley dalam bukunya The Joy of Working mengungkapkan hal ini dengan indah : " Time is an equal opportunity employer. Each human being has exactly the same number of hours and minutes everyday. Rich people can't buy more hours. Scientist can't invent new minutes. And you can't save time to spend it on another day… Success depends upon using it wisely – by planning and setting priorities". Jadi menurut Waitley kita tidak akan pernah bisa menuntut lebih banyak waktu karena waktu tidak bisa kita manipulasi. Namun kita bisa mengelola dan menggunakannya dengan baik melalui perencanaan dan prioritas. Dengan demikian waktu kita bisa dipergunakan dengan optimal.

No comments: